Tak Hanya Ikon Palembang, Berikut Perkembangan Jembatan Ampera Dari Masa ke Masa

 

Mendengar kota Palembang, mungkin yang pertama kali terlintas adalah Jembatan Ampera sebagai ikon kota tersebut. Jembatan tersebut juga tercatat sebagai jembatan terpanjang di Asia Tenggara. Namun, tahukah Anda, bahwa jembatan satu ini memiliki sejumlah hal unik lainnya. Untuk itu, simak ulasan mengenai jembatan ini agar dapat mengenalnya lebih dekat lagi.

3 Fakta Unik Jembatan Terpanjang se-Asia Tenggara

  1. Desain Jembatan yang Unik

Pada saat pembangunan jembatan ini, sejumlah ahli konstruksi sengaja merancang bagian jembatan dengan bagian tengah jembatan yang bisa diangkat, sehingga nantinya kapal besar tetap bisa melintasi Sungai Musi, tanpa akan tersangkut oleh badan jembatan. Selain berperan untuk menghubungkan kedua wilayah yang terpisah Sungai Musi, jembatan ini juga memiliki sejarah panjang.

  1. Ide Pembangunan Jembatan Sudah Ada Semenjak 1906

Pembangunan jembatan tersebut sebenarnya sudah tercetus pada masa kolonial Belanda di tahun 1906. Tujuan utama dalam pembangunan jembatan ini kala itu yakni sebagai penghubung dua daerah di Palembang. Akan tetapi, ide tersebut barulah terealisasi [ada sekitar tahun 1957. Hingga peresmian jembatan tersebut diselenggarakan pada tahun 1965.

  1. Memiliki Sederet Nama yang Unik

Pada saat awal berdirinya jembatan ini, diberi nama Jembatan Musi, sebab jembatan tersebut melintas di antara dua wilayah yang terpisah oleh sungai Musi. Selanjutnya, nama tersebut sempat diganti dengan Jembatan Bung Karno. Hingga persoalan politik, kemudian mengubah jembatan ini menjadi ampera.

Demikian ulasan mengenai jembatan yang berlokasi di Sumatera Selatan ini. Waktu terbaik untuk berkunjung di jembatan ini yakni pada kala senja dengan pantulan keemasan matahari di permukaan sungai atau bisa juga pada saat malam hari dengan gemerlap lampu yang indah bersama gelapnya langit.

Scroll to Top