Lindungi Habitat Burung Hantu

 

Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk dalam golongan hewan karnivora dan merupakan hewan nokturnal. Terdapat 222 spesies yang tersebar di seluruh dunia kecuali Antartika dan sebagian besar Greenland. Di Indonesia sendiri terdapat 54 spesies burung hantu dari 222 spesies tersebut.

Burung hantu memiliki ciri fisik yang unik seperti matanya yang besar dan menghadap ke depan seperti mata manusia. Kemudian, bulu di wajahnya yang menyerupai topeng. Selain ciri fisik yang unik, burung hantu juga memiliki keistimewaan yang terkadang tidak dimiliki oleh burung hantu lain. Misalnya, burung ini mampu terbang tanpa mengeluarkan suara.

Kemudian, kepalanya dapat berputar 270 derajat. Selain itu, burung hantu juga dapat mendengarkan dan melihat suatu objek pada jarak jauh sekalipun dalam kegelapan. Paruh yang dimiliki burung hantu menyerupai paruh elang, yaitu bengkok dan tajam. Burung hantu juga pandai berkamuflase.

Kemampuan tersebut dijadikan burung hantu untuk menangkap mangsa dan melindungi diri dari pemburu. Umumnya burung hatu berbulu burik, kecoklatan, atau abu-abu dengan bercak hitam dan putih. Burung hantu berburu aneka binatang kecil seperti serangga, katak, tikus, dan lain-lain. Burung hantu juga berkembang biak seperti burung lainnya.

Burung hantu berkembang biak dengan cara bertelur. Telur tersebut memiliki cangkang yang keras dan dierami oleh induknya didalam sarang. Namun, burung hantu tidak pernah membuat sarangnya sendiri, burung hantu lebih sering memakai sarang yang sudah jadi. Habitat burung hantu juga beraneka ragam.

Habitat burung hantu seringkali berkaitan dengan ketersediaan makanan, iklim, dan pemangsa. Misal burung hantu tyto alba yang berhabitat di sawah, karena makanan utamanya adalah tikus sawah. Burung hantu salju yang berhabitat di salju atau dataran tinggi lainnya. Lalu, burung hantu celepuk yang berhabitat di pepohonan dengan ketinggian hiannga 1.600 meter.

Selain burung hantu diatas, masih banyak jenis burung hantu lainnya yang memiliki habitat yang beragam. Namun, saat ini habitat burung hantu telah dirusak oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Padahal, rusaknya suatu habitat mengakibatkan hilangnya jenis-jenis burung suatu lokasi. Burung hantu yang sering diburu juga dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem.