Sejarah Kerajaan Samudra Pasai, Tempat Berdakwah Sekaligus Berniaga

Tanah Sumatera kaya akan sejarah kesultanan dan kerajaan-kerajaan yang besar. Salah satunya adalah Samudra Pasai. Kerajaan islam di Aceh ini hadir dengan riwayat yang begitu agung. Menarik untuk mengulas bagaimana sejarah kerajaan Samudra Pasai. Ini dia beberapa ulasan pembentukan awal hingga masa-masa keemasannya.

Awal Pembentukan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai juga disebut dengan itilah Samudra Darussalam. Kerajaan islam ini berlokasi di kawasan pesisir Sumatera, tepatnya di area Lhokseumawe Aceh Utara. Sejarahwan menelusuri tentang kerajaan satu ini melalui Hikayat Raja-raja Pasai. Ini dia ulasan awal pembentukannya.

  • Marah Silu merupakan pendiri kerajaan islam ini. Setelah naik tahta beliau bergelar Sultan Malik As-Saleh.
  • Nama Pasai dan Samudra awalnya terpisah merujuk pada dua macam kawasan.
  • Pemerintahan Sultan Malik As-Saleh kemudian berlanjut ke Sultan Muhammad Malik Az-Zahir yang merupakan putranya.
  • Koin emas pada era penerus Sultan Malik As-Saleh mulai diperkenalkan. Letaknya yang strategis menjadi pusat pengembangan dakwah islam sekaligus perdagangan antar negara.

Masa-masa Kejayaan Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai dikenal akan hubungan diplomatik luar negerinya. Masa-masa kejayaannya pun menarik untuk dibahas. Berikut ini ulasan secara singkat untuk masa-masa emas di era Samudra Pasai.

  • Koin emas merupakan mata uang yang diperkenalkan di era Sultan Mahmud Malik Az-Zahir. Beliau memerintah hingga tahun 1345.
  • Masa kejayaan Malik Az-Zahir menciptakan sejarah menarik. Era pemerintahannya pernah dikunjungi ulama Ibn Batuthah. Ulama dari semenanjung Arab ini kemudian menceritakan adanya sultan di Samatrah atau Sumatera.
  • Kesultanan berlanjut dibawah Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir. Beliau memerintah hingga tahun 1405.
  • Armada Laksamana Cheng Ho berkunjung ke Pasai dalam kurun waktu 1405, 1408, sampai 1412.

Itu dia sekilas tentang sejarah kerajaan Samudra Pasai. Kerajaan islam di Sumatera ini memang sangat aktif dalam hubungan diplomatik luar negerinya. Tak heran jika pengaruh islam begitu kuat hingga saat ini.