Di dunia ini, meski pada dasarnya begitu banyak sekali aneka macam jenis udang dan memiliki nama-nama yang berbeda, pada intinya yang kita tahu udang ya udang. Bukankah begitu? Namun, udang bukan hanya sekedar udang saja. Perbedaan tekstur kulitnya saja menjadikan udang tersebut berbeda nama. Seperti lobster, misalnya.
Kali ini kita akan bahas mengenai udang besar atau kerap kali disebut sebagai udang galah. Omong-omong udang galah ini merupakan udang yang paling besar lho guys. Memiliki daya saing tinggi, harga udang galah juga tidaklah murah. Yuk! Simak lebih jauh mengenai udang galah.
1) Tempat Tinggal Udang Galah
Udang galah merupakan salah satu spesies hewan yang hidup di perairan air tawar. Udang galah biasanya tinggal di perairan bagian bawah, memiliki teritorial, serta udang tersebut juga merupakan bangsa kanibal. Cakupan daerah kolamnya yang sempit membuat udang galah cenderung berkompetisi untuk memperebutkan daerah tempatnya tinggal.
Di mana antar kompetisi udang galah ini, udang yang memiliki tubuh paling besar akan menang menguasai daerah teritorialnya. Apa kabar dengan udang yang lemah dan juga kecil? Ia akan mati, biasanya dimakan oleh udang yang besar dan kuat. Hal ini juga mempengaruhi tingkat kematian yang tinggi pada udang galah sehingga produktivitasnya melemah.
2) Bagaimana Budidaya Udang Galah?
Udang galah dapat dibudidayakan di kolam. dengan tahap awal merekonstruksi kolam lebih dulu kemudian membuatkan selokan. Setelah tahap ini selesai, dilanjutkan tahap menyiapkan tanah, pemupukan serta mengisi air kurang lebih dengan ketinggian 1 meter. Sementara untuk lebar kolamnya 500 m2.
Nah! Biasanya tiap 2 minggu sekali petani menebar benur udang sebanyak 15.000 ekor di kolam. Untuk makanan udangnya, tahap awal petani memberi makan pelet tenggelam secukupnya saja. Dalam waktu 5-7 minggu, makanan udang berupa hasil dari sampling. Sehingga 6 bulan berselang, 350 kg udang dapat dipanen.
Itulah guys ekosistem buatan bagi udang galah dan tempat budidayanya. Apakah kamu ingin memeliharanya?