Selat Sunda adalah sebuah selat yang menghubungkan antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa di Indonesia. Selat ini juga sekaligus menghubungan Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Konon, munculnya selat tersebut memiliki kaitan erat dengan keberadaan Gunung Anak Krakatau yang mana berdasar pada legenda Prabu Rakata. Seperti apa ? Yuk simak ulasan berikut.
Legenda Prabu Rakata
Pada zaman dahulu ketika Pulau Jawa dan Pulau Sumatera masih menjadi satu, ada sebuah kerajaan yang dikuasai oleh seorang raja bernama Prabu Rakata. Raja ini terkenal sangat bijaksana namun juga tegas sehingga rakyatnya hidup dengan aman dan tentram. Mereka pun menjadi sangat hormat terhadap Prabu Rakata.
Namun raja kian hari semakin berumur dan tidak bisa selamanya memimpin kerajaan. Selain itu, raja juga mempunyai dua orang putra yang siap menggantikan jika Prabu Rakata mangkat. Suatu hari, raja pun memanggil kedua putranya yaitu Pangeran Sundana dan Tapabaruna.
Prabu Rakata yang merasa sudah tua menyerahkan kerajaanya pada kedua putranya, dan membuat kerajaan dibagi menjadi dua agar menghindari perang saudara. Pangeran Tapabaruna mendapat wilayah barat, dan Pangeran Sundana mendapat wilayah timur. Setelah itu, Prabu Rakata memulai tapa brata untuk mendapatkan ketenangan batin.
Sayangnya pada suatu hari Prabu Rakata mendengar kabar bahwa kedua anaknya terlibat peperangan, Pangeran Sundana menyerang wilayah Pangeran Tapabaruna. Prabu Rakata yang tidak ingin peperangan berlanjut akhirnya dengan berat hati kembali ke kerajaan. Melihat kedua putranya yang berperang, Prabu Rakata kemudian mengisi guci kesayangannya dengan air laut.
Air dalam guci tersebut disiramkan pada perbatasan kedua kerajaan. Tidak lama kemudian muncul gempa besar yang membuat kedua wilayah kerajaan terbelah menjadi dua. Air laut di antara kedua wilayah tersebut kemudian menjadi selat, dan guci yang diletakkan di tengah perbatasan berubah menjadi gunung yang selanjutnya dikenal dengan nama Gunung Krakatau.