Bagaimana Tata Cara Doa Pembuka Acara Seminar Agar Lancar

Di Indonesia, sudah lumrah kiranya setiap acara seminar selalu dibuka dengan tiga prosesi utama, pertama kata sambutan, kedua menyanyikan lagu kebangsaan [seringnya], ketiga pembacaan doa, bisa membaca doa langsung, atau seorang host meminta dengan khidmat kepada hadirin agar mereka berdoa dalam masing-masing ajaran kepercayaannya.

 

Perjalanan prosesi pembuka seminar itu kadang berlangsung singkat tanpa protokoler, kadang juga sudah disisipan  dengan sengaja di dalam acara, bahkan mengundang “formasi” khusus untuk acara tersebut. Misalkan sambutan dari pejabat setempat, biasanya dadakan jika sang pejabat tiba-tiba memenuhi undangan padahal belum pasti dia akan berkunjung. Atau bisa juga diberitahukan sebelumnya jauh-jauh hari, sehingga pejabat bersangkutan datang lebih awal.

 

Sementara untuk formasi doa, biasanya mengundang ahli agama setempat untuk membacakan doa agar acara bisa berjalan dengan lancar, seraya mendoakan kebaikan untuk mereka yang tidak terlibat acara tersebut. Oleh karena itulah, pembacaan doa pada acara seminar juga terkadang “dimodifikasi” berdasarkan arahan protokoler.

pxhere.com

Mempersiapkan Doa Pembuka Acara Seminar

Protokoler yang baik biasanya mempersiapkan para ahli agama yang memiliki concern pada tema-tema terkait. Apabila acara seminar itu bertemakan teknologi, maka setidaknya pihak panitia mengundang pakar agama yang juga memberikan arti penting teknologi. Karena ada saja pakar agama yang menolak penggunaan teknologi, agar terhindar dari konflik kepentingan, maka pihak panitia harus jeli dalam mengundang ahli agama yag tepat.

 

Dalam hal ini bisa kita susun suatu daftar material doa yang bisa dipesankan kepada  ahli agama yang diundang.

 

  1. Materi doa berkesesuaian dengan kebaikan dan maksud seminar diberlangsungkan. Jika bertema teknologi obat, maka panitia bisa meminta materi doa bahwa Tuhan menyembuhkan dan mendorong manusia kepada upaya kesembuhan, saling menebar kebaikan dengan meringankan penderitaan orang sakit agar cepat sembuh, bahwa Tuhan pemegang kesembuhan sementara obat hanyalah perantara yang diikhtiarkan manusia.
  2. Materi doa juga menyisipkan secara umum upaya kesatuan dan persatuan bangsa, mendukung pembangunan, sebagai bagian materi keindonesiaan.
  3. Meteri doa lebih menganjurkan dan mengajak dan tidak bersifat menakuti para peserta seminar.
  4. Materi doa miliki kesan simpati, empati, juga memberi semangat baru pada hadirin untuk tingkatkan potensi diri, produktif, dan menghilangkan semua keresahan hati, karena Tuhan begitu pemurah kepada hamba nya yang ingin terus berkerja menuju perbaikan.

 

Persiapan doa tersebut tertulis, sehingga ahli agama yang diundang mampu menyerapnya kemudian menuangkannya kembali dalam susunan doa yang tepat sesuai dengan kisi-kisi material di atas. Kemudian yang patut di perhatikan adalah tatacara mengundang ahli agama ke atas panggung. Ahli bisa saja agama dipersilahkan memberikan sedikit sambutan, tidak langsung kepada doa. Bahkan ahli agama bisa berkolaborasi dengan protokoler misalkan MC protokoler membacakan.

 

“Pembacaan doa, hadirin diharap khidmat, waktu dan tempat kami persilahkan kepada bapak fulan”

 

Waktu doa juga dibatas jangan terlalu lama. Minimal 4-9 menit cukup. Akan halnya ahli yang berdoa juga jangan membacakan doa dalam teks terlalu cepat. Santai, landai, dan khidmat.

pxhere.com

Hal Yang Dihindari Dalam Doa Pembuka Acara Seminar

Dalam acara seminar, acara pembukaan merupakan bagian yang sangat seremonial dan dapat dikatakan bagian tersuci dan khidmat dalam suatu acara.  Sehingga dalam acara ini, biasanya bagian pembuka juga sudah tertera dalam paket Seminar Kit, doa yang dibacakan oleh ahli, terjemahannya atau materinya, juga tercantum dalam buku kit acara seminar.  Oleh karena itulah pada saat acara khidmat tersebut panitia harus menghindari beberapa hal ini.

 

  1. Ada yang masih lalu lalang saat acara pembacaan doa.
  2. Ada peserta yang keluar masuk saat acara pembacaan doa. Kepada yang datang terlambat, panitia dapat saja meminta peserta menunggu hingga pembacaan doa selesai.
  3. Jika peserta yang mengobrol atau berisik pada saat pembacaan doa, panitia harus menegur peserta dengan gesture.
  4. Makan snack, biasanya kardus/sajian snack dibagikan atau sudah ada sebelum acara dimulai, untuk mengakalinya diminta secara tertulis pada snack atau melalui secarik kertas agar peserta tidak makan saat sambutan atau doa dilangsungkan.
  5. Kegagalan sound sistem yang membuat pembacaan doa menjadi enggan dan berkurang khidmatnya.

 

Memberi arti penting pada doa, bahka panitia bisa saja membuat sajian presentasi berkesuaian dengan doa. Misalkan pada layar besar diperlihatkan ayat-ayat suci terkait acara seminar, atau ucapan bijaksana para nabi, sehingga peserta bisa fokuskan diri pada acara doa dan tidak melakukan hal di luar kekhidmatan.

 

Acara doa kadang juga mengajak kita semua untuk tunduk pada kebesaran-Nya,  sebagai mahluk yang berharap kasih-Nya, sehingga tidak masalah diiringi musik untuk agama tertentu asalkan musik itu membawa pada kesan khidmat, penyerahan diri, kekhusukan, dan nada melankolia. Jika tanpa musik, hadirin melalui tampilan layar bisa diperlihatkan berbagai gambaran kesedihan, mengaduk emosi, namun juga harapan agar bisa lebih baik.

 

Bagaimanapun, makna doa, adalah kembali mengingat Tuhan, berharap pada-Nya, merasakan kembali betapa kita ini kecil dihadapanya yang Maha Kuasa. Sehingga seminar ini dilakukan tidak bukan demi kebaikan bersama, sebagaimana kebaikan adalah tujuan dari agama.