Ciri-ciri Anak Berkebutuhan Khusus

 

ABK adalah singkatan dari anak berkebutuhan khusus yang merupakan kelainan atau penyimpangan yang dialami anak-anak. Kelainan tersebut terjadi pada sisi mental, fisik, emosi, sosial atau gabungan dari hal-hal tersebut.

Meski memiliki kelainan, ABK juga memiliki kelebihan bakat yang jika ditangani sejak awal akan memberi manfaat untuk masa depannya. Untuk itu perlu diketahui ciri-ciri anak berkebutuhan khusus agar dapat memberikan penanganan yang tepat. Berikut ini ciri-ciri anak yang tergolong ABK.

Ciri-ciri Anak Berkebutuhan Khusus

Ada dua cara melihat ciri-ciri anak berkebutuhan khusus. Pertama dilihat dari fisiknya dan kedua dilihat dari perilaku yang diperbuatnya. Berikut ini beberapa cara melihat ciri anak berkebutuhan khusus berdasarkan fisiknya dan berdasarkan komunikasi dan interaksi sosialnya.

Berdasarkan fisiknya ABK memiki :

  1. Mata miring dan mendekat ke hidung atau sebaliknya dari sudut normal
  2. Lidah lebih tebal dari lidah anak normal
  3. Leher lebih pendek daripada leher anak normal
  4. Wajahnya berbentuk tidak selazimnya anak normal

Berdasarkan komunikasi dan interaksi sosial :

  1. Saat bayi sulit menghisap susu dari dot maupun dari puting ibunya
  2. Saat di ajak bermain anak kurang menunjukkan ekspresinya
  3. Jika ditunjukkan suatu benda anak tidak melihat benda tersebut
  4. Cenderung menghindari kontak mata
  5. Tidak bisa mengungkapkan keinginannya untuk meminta sesuatu
  6. Meski dapat mendengar dengan normal anak sering tidak merespon ketika namanya

dipanggil

  1. Saat emosi, anak tidak mengungkapkan emosinya tersebut
  2. Terhadap yang dirasakan orang lain, anak tidak peka dan tidak mau tahu
  3. Dalam berkomunikasi anak tidak akan memulai maupun meneruskan percakapan jika tidak ditanya terlebih dahulu
  4. Anak berkebutuhan khusus akan sering mengulangi kata yang diucapkannya meski penggunaan katanya kurang tepat
  5. Tidak pernah tertarik bermain dengan anak-anak yang lain meskipun banyak anak disekitarnya.

Berdasarkan ciri-ciri anak berkebutuhan khusus di atas orang tua dapat memberikan penanganan yang tepat untuk mengatasi keterbatasannya. Penanganan tersebut juga perlu dilakukan sesuai dengan jenis kebutuhan khusus yang dialami anak.

Jenis kebutuhan khusus yang terjadi pada anak-anak antara lain gangguan autis, gangguan asperger, gangguan attention deficit / hiperaktif disorder (AD/HD), gangguan tingkah laku, gangguan menentang, gangguan komunikasi dan lain sebagainya.